Wisata Alam

|

WISATA LUBUK MINTURUN

Berwisata ke pemandian alam memang menjadi pilihan banyak warga KotPadang dan sekitarnya. Barangkali konotasi tempat pemandian sembari menikmati keindahan alam sungguh mengasyikkan. Tak sulit mencari tempat pemandian alam di wilayah Sumbar. Khusus Kota Padang, ada tiga tempat wisata pemandian alam, yakni Lubukparaku, Lubukminturun atau Sarasah Sikayan Balumuik. Jaraknya, dari pusat kota Padang tak jauh, berkisar antara 10 sampai 20 kilometer. Tidak jauh kan?

Khusus untuk Lubukminturun, nama ini telah akrab ditelinga pencinta pemandian alam. Bahkan dari monumen yang ada di lokasi, tempat pemandian ini telah digunakan sejak tahun 1883. Ciri khas dari tempat pemandian ini adalah gemercik kesegaran yang tersuguh berdampingan dengan lori, transportasi kereta gantung peninggalan Belanda. Tak salah rasanya, menjelang puasa objek ini jadi pilihan.

Kesegaran, itulah ungkapan yang pantas untuk menggambarkan aliran air jernih dan bening ini. Kesegaran dan keindahan panorama “menghanyutkan” pencintanya. Aliran dari air terjun dari tebing-tebing ini tak pernah berhenti mengisi aliran tempat pemandian ini. Bahkan, ketika musim kemarau pun. Airnya yang tenang dan jernih akan membuat kita berlama-lama di sini. Bahkan sampai pucat karena kedinginan pun tidak akan terasa. Tapi jangan sampai tenggelam lho.

Pemandian Lubuk Minurun ini berada sekitar 10 kilometer utara Kota Padang. Perjalanan menuju ke obyek itu dapat ditempuh dengan mobil atau motor. Kalau memakai angkutan umum, anda dapat memanfaatkan angkutan kota jurusan Tabing-Lubuk Minturun atau by pass Lubeg menuju batas kota dan turun di simpang Lubukminturun. Selanjutnya anda dapat naik ojek dengan ongkos sesuai kepandaian anda menawar.

Untuk angkutan umum tadi cukup dengan ongkos Rp3 ribu saja. Kiri kanan jalan menuju lokasi suguhan bunga-bunga indah akan menemani anda. Pemandangan tersebut adalah bagian dari jualan masyarakat sekitar mulai dari, bunga-bunga sampai bibit buah. Menjelang selesai pemandangan tersebut, kawasan sejuk pemandian telah menanti anda. Selagi menikmati gemercik air anda akan menyaksikan ribuan ikan larangan seukuran telunjuk orang dewasa. Di sekitar pemandian, bagi yang ingin camping, juga tersedia area untuk camping dan hiking tentunya.
(Sumber : Padang Today)


WISATA PANTAI AIR MANIS

Pantai Aia Manih menjadi lokasi wisata favorit yang ada di Padang. Legenda Malin Kundang akan menyapa pelancong saat menginjaki kaki di pasir berwarna coklat keputihan, Seonggok batu dan relief cerita Malin Kundang menghiasi kawasan wisata pantai yang dipadati pengunjung di waktu liburan. Konon kabarnya, batu besar tersebut merupakan kapal besar dan jasad Malin Kundang yang terdampar. Menurut legenda rakyat, Malin Kundang dan kapalnya dikutuk menjadi batu karena kedurhakaannya pada orang tua.

Pantai landai nan luas di Pantai Aia Manih memberikan lokasi bermain bagi para pengunjung. Bahkan di saat pasang surut, pengunjung bisa melihat biota laut yang menyembul ke permukaan. Dengan berjalan kaki, Anda pun bisa menuju Pulau Pisang Kecil yang berada tak jauh dari tepian Pantai Aia Manih. Pulau yang tak begitu luas tersebut, bisa dijadikan tempat peristirahatan sejenak sambil menikmati bekal makanan yang telah dipersiapkan.

Pulau Pisang Kecil dihiasi dengan pohon Jambu Kaliang yang bisa dinikmati para pengunjung dengan gratis. Tapi ingat, jangan terlalu lama menikmati suasana di pulau tersebut. Karena, berselang beberapa jam, air pasang akan berangsur-angsur naik seperti sediakala sehingga akses menuju Pulau Pisang Kecil tidak dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Sumber berita : Erinaldi - Padang Today)

WISATA PUNCAK LAWANG

Semilir angin sejuk berhempus menerpa tubuh saat bergerak menuju Puncak Lawang. Di atas puncak yang berketinggian ± 1.210 m di atas permukaan laut, kita dapat menikmati keindahan kawasan Danau Maninjau dan Samudra Indonesia. Tak heran, tempat ini sejak zaman penjajahan Belanda sudah menjadi pilihan peristirahatan kaum bangasawan Belanda. Dari Puncak Lawang, kita dapat menikmati pemandangan yang memukau. Birunya langit yang berpadu dengan birunya laut.

Sambil melayang-layang bebas di udara menjelang mendarat di Bayur, tepian Danau Maninjau, dari atas udara itu kita dapat menikmati keindahan Danau Maninjau yang tiada duanya di dunia ini. Namun keindahan lain akan didapatkan ketika dengan tenang dan bertafakur memandangi Danau Maninjau dari puncak saja.

Saat ke Puncak Lawang, sebaiknya kita tidak hanya menikmati alam dan melakukan Paralayang, tetapi kita juga mesti mencobakan gula tebu (saka) khas Lawang. Saka Lawang ini terkenal dengan kemanisannya yang natural. Tidak jarang, wisatawan yang berkunjung menyempatkan diri membungkus beberapa Saka Lawang untuk dibawa pulang. Puncak Lawang terkenal dengan Sakanya lantaran di sana hampir keseluruhan daerah dipenuhi batang Tebu yang sengaja ditanam sebagai mata pencaharian. Dan rasa gulanya sangat enak dibandingkan gula tebu daerah lain. Bagi mereka yang menyukai tantangan dan lintas alam, kita dapat berjalan kaki lereng menuju Danau Maninjau.

Atau dapat pula melintasi hutan lindung menuju Embun Pagi. Suasana dan keindahan Embun Pagi tidak kalah saat memandang keindahan di Puncak Lawang. Jika kita ingin berlama-lama menikmati Danau Maninjau atau ingin menikmati Panorama Embun Pagi, jangan lupa singgah dulu di Pasar Matur, guna membeli Kacang Matur kacang rendang yang gurih untuk menemani perjalanan wisata anda nantinya. Objek wisata Embun Pagi, terletak tidak seberapa jauh dari objek wisata Danau Maninjau dan juga berada pada ketinggian sekitar ± 1.000 M dari permukaan laut. Berada di Embun Pagi memberikan kebebasan pada Anda untuk melayangkan pandangan menikmati keindahan alam sekitarnya. Dari sini, Anda juga bisa menikmati pesona objek wisata Danau Maninjau dari lain sisi. Berbagai fasilitas pendukung juga tersedia di Maninjau, salah satunya Hotel Maninjau.(mahardikawati- padang today)



print this page Print this page



0 komentar:

Posting Komentar

DI COMMENT YA